Segala Hal yang Perlu Diketahui Tentang E-Commerce – Bagian E-Busines – Dewasa ini, seiring dengan perkembangan teknologi yang semakin meluas terutama teknologi informasi membuat seluruh sendi kehidupan manusia mulai berubah. Salah satu hal yang mengalami perubahan sangat cepat adalah dunia bisnis. Di masa lalu, seorang pengusaha hanya akan menjalankan bisnis dengan melakukan pemasaran menggunakan iklan konvensional dan juga selebaran pamflet dll. Akan tetapi, seiring dengan perkembangan teknologi, maka seluruh perusahaan berusaha untuk mengembangkan usahanya dengan memanfaatkan teknologi. Salah satunya adalah dengan menggunkaan e-commerce. Apa yang dimaksud dengan e-commerce?
E-commerce merupakan singkatan dari eletronic commerce yang merupakan bagian dari E-business. Hal ini dapat diartikan bahwa segala transaksi yang dilakukan saat ini berpusat dengan menggunakan perangkat elektronik. Ada beberapa contoh penerapan e-commerce dalam kehidupan sehari – hari, misalnya pembayaran barang belanja dengan menggunakan kartu debit atau kredit. Sehingga, secara singkat e-commerce dapat diartikan sebagai proses transaksi yang melibatkan teknologi digital untuk mempermudah proses dan mempersingkat transaksi. Misalnya, seseorang tidak perlu membawa uang kas dalam jumlah banyak untuk belanja karena ia hanya membutuhkan kartu debit atau kredit. E-commerce sebenarnya telah diterapkan sejak beberapa tahun lalu. Akan tetapi, implementasinya masih dalam tahap yang terbatas. Secara umum, implementasi dari sebuah e-commerce dapat dikategorikan menjadi tiga fase yaitu adaptation, expansion, dan transformation.
Ruang lingkup e-commerce juga sangat luas. Hal ini melibatkan hubungan antara dua komponen penting dalam sebuah jaringan e-commerce yaitu business atau perusahaan dan consumer atau pembeli. Kedua kompone tersebut saling berhubungan satu dengan yang lainnya. Sehingga, hubungan tersebut membentuk sebuah ruang lingkup yang luas. Salah satu contoh ruang lingkup e-commerce adalah business to business atau B2B. Seperti namanya, ruang lingkup ini berfokus pada hubungan antar perusahaan yang sama – sama menggunakan e-commerce sebagai salah satu inovasi terhadap perkembangan teknologi. Hubungan B2B ini mengakibatkan adanya data elektronik dan pasar katalog internet bagi perusahaan – perusahaan yang menggunakan e-commerce dan bergerak pada produk yang hampir mirip. Selain itu, ruang lingkup lain dari e-commerce adalah consumer to consumer atau C2C. Hal ini berarti ruang lingkup C2C timbul dari interaksi antar pembeli atau konsumen. Salah satu contoh dari interaksi C2C adalah pelelangan (auction).

Ruang lingkup lain dari e-commerce adalah Business to consumer atau B2C. Seperti namanya, ruang lingkup e-commerce ini timbul dari interaksi antara perusahaan dengan konsumen. Sebagai contoh, sebuah perusahaan berusaha untuk menarik konsumen agar konsumen mau membeli produk mereka. Transaksi yang dilakukan oleh pembeli dan perusahaan tergolong pada B2C. Ruang lingkup lain yang juga ada pada sebuah e-commerce adalah Consumer to business atau C2B. Hal ini berkebalikan dengan ruang lingkup tipe B2C. Pada tipe C2B, seseorang justru menjual produk atau jasanya kepada sebuah perusahaan tertentu. Sebagai contoh, seorang interior designer sedang menunjukkan hasil portofolionya kepada sebuah perusahaan agar ia dipercaya untuk menjadi desainer dari interior design perusahaan tersebut. Ruang lingkup yang lain adalah Business to public administration atau B2A. Pada kasus ini, sebuah perusahaan tidak menawarkan produknya pada warga masyarakat umum. Akan tetapi, perusahaan tersebut menawarkan produknya pada sebuah lembaga atau institusi pemerintah. Sebagai contoh, sebuah perusahaan kontraktor menawarkan proposal pembangunan dari sebuah gedung pemerintahan yang akan dibangun. Ruang lingkup e-commerce yang terakhir adalah Consumer to public administration atau C2A. Biasanya C2A melibatkan transaksi jasa.